"Penderitaan tidak akan bernilai tanpa adanya tujuan" adalah sebuah kutipan yang saya lihat ketika saya patah hati.
Ketika itu saya menyukai seorang gadis yang cantik, saya memperilakukan dia dengan baik, tapi disaat bersamaan ada juga orang yang suka dengan dia. Saya rasa, saya tidak kalah secara fisik, maupun materi. Tapi dia menolak saya, dan menerima lelaki itu. Bukan karena fisik, atau materi ternyata, tapi karena sifat Badboy dalam diri lelaki itu.
Seperti kebanyakan orang pada umumnya, yang akan bersedih ketika cintanya tidak sesuai harapan, saya pun begitu. Hari hari saya dipenuhi kesedihan,dan penderitaan. sampai akhirnya saya menemukan Quotes itu "Penderitaan tidak akan bernilai tanpa adanya tujuan".
Saya mulai menyadari penderitaan saya selama itu, tidak ada artinya. Sehingga saya memutuskan untuk Move on dan ya melupakannya.
Ketika anda menderita untuk sesuatu yang berharga, penderitaan itu akan sangat menyenangkan, misal anda harus pergi ke Gyn untuk membuat tubuh anda tampak atletis, itu adalah sebuah penderitaan dimana anda harus mengangkat beban yang berat, yang membuat anda lelah, tapi itu ada tujuannya yaitu untuk membuat badan anda sehat dan bugar sehingga tidak ada masalah.
Contoh lain ketika anda harus bangun lebih pagi untuk belajar entah itu belajar Pemograman, Desain, bahasa, atau lainnya. Anda akan menderita karena waktu yang seharusnya anda gunakan untuk tidur atau beristirahat harus digunakan untuk waktu belajar yang melelahkan, tapi itu juga tidak masalah. Karena anda akan mendapatkan hasilnya dimasa depan. Anda bisa jadi Programmer handal, Desainer Grafis Proffesional, atau bisa menguasai banyak bahasa. Selama ada tujuan itu tidak masalah.
Tapi ketika anda menderita karena diputuskan pacar anda, atau pacar anda selingkuh itu tidak akan gunanya, untuk apa anda menderita pada orang yang sama sekali tidak peduli pada anda.
Banyak teman saya yang cerita pada saya soal seperti itu Diputuskan, selingkuh, cinta ditolak, atau sebagainya. Yang sering saya katakan hanya satu "berhentilah menderita untuk hal hal seperti itu, carilah penderitaan lain yang lebih bermanfaat". Intinya bukan pada penderitaannya, tapi nilai dan tujuan dari penderitaan tersebut.