Berpikir positif atau negatif itu sama baiknya

        Hi, mungkin kamu pernah mendengar ucapan bahwa kita harus terus berpikir positif dan selalu optimis dalam menghadapi setiap hal. ya saya pun begitu tapi di era saat ini mungkin kamu juga pernah mendengar istilah tentang "Stoickisme" yaitu sebuah paham dimana kita harus menurunkan ekspektasi, dan membayangkan hal-hal buruk akan menimpa kita. Lalu mana yang seharusnya kita gunakan?.

        Kedua hal ini sama baiknya, dengan berpikir positif dan optimis secara praktis membuat kita semangat dalam menghadapi suatu hal, tentu saja ini adalah hal yang baik. Akan tetapi ini juga memiliki dampak yang buruk. Ketika kita terlalu sering menginginkan hal-hal baik, itu artinya kita tidak siap ketika hal buruk akan menimpa, sehingga ketika hal baik yang kita inginkan tidak tercapai kita akan kecewa. Lebih parahnya lagi jika hal buruk yang menimpa kita ini sangat mencewakan.

        Stoickisme hadir untuk mengatasi hal ini. dengan membayangkan hal-hal buruk dan tidak terlalu berharap tinggi membuat kita siap untuk menghadapi hal buruk jika beneran terjadi, dan tidak kecewa karena harapan kita sendiri. ingat "jangan berharap dunia memberikan hal baik untukmu, tapi terimalah apapun yang dunia berikan untukmu".

        lalu mana yang harus kita ikuti? Berpikir positif? atau Negatif?. Menurut saya ini bukan tentang mana yang lebih baik, tapi tentang memposisikan diri, kapan kita harus berpikir positif, dan kapan kita harus berpikir negatif ingat "Orang cerdas adalah orang yang bisa menempatkan diri dalam banyak situasi". Sekian bahasan kali ini, dan seperti biasa saya ucapkan terima kasih.

Falsafah Moderat

Seorang pelajar yang senantiasa ingin terus belajar

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama