Pelajaran dari buku self theories

Pelajaran dari Buku Self Theories


Self Theories adalah buku hasil riset yang ditulis oleh Carol S. Dweck Ph,D selama 30 tahun. Sedikit informasi tentang penulis Carol S. Dweck Ph,D. merupakan seorang profesor yang pernah mengajar di Universitas Columbia, Universitas Illnois, hingga Universitas Harvard. Dia juga seorang peneliti kelas dunia dalam bidang Psikologi Sosial, dan Psikologi Perkembangan. Karyanya Self Theories dinobatkan sebagai Book of the Year oleh World Education Fellowship, berbagai tulisannya juga dimuat dalam media terkemuka seperti The New York Times, The Washington Post, dan masih banyak lagi. Ketika pertama kali membaca biografinya di wikipedia saya langsung jatuh kagum akan karya-karya nya dalam bidang psikologi. Lalu apa yang saya pelajari dari buku ini?

Rangkuman Buku Self Theories

Buku ini berisi riset tentang dua kerangka kerja (Entitas vs Inkremental), tujuan (Pembelajaran vs Kinerja), dan juga Perilaku (Adaptif vs Maladaptif). Entitas adalah sebuah anggapan bahwa kecerdasan itu bersifat tetap, sedangkan inkremental adalah anggapan bahwa kecerdasan itu bisa bertambah. ada satu riset yang menarik bagi saya  pada buku ini yakni tentang prestasi murid-murid Sekolah Dasar yang beralih ke jenjang Sekolah menengah. Murid-murid Entitas sekolah dasar yang cerdas dan berprestasi justru mengalami penurunan prestasi ketika berada dalam jenjang sekolah menengah, hal ini justru terjadi sebaliknya pada murid-murid Inkremental sekolah dasar, mereka justru mengalami peningkatan prestasi. Mengapa bisa begitu?
Seperti yang sudah saya bahas sebelumnya murid teori entitas mempercayai bahwa kecerdasan bersifat tetap, Sehingga ketika mereka menghadapi soal yang lebih susah mereka menanyakan kemampuan mereka sendiri "apakah saya cukup cerdas untuk menyelesaikan soal ini?", "apakah saya mampu menyelesaikannya?", "bagaimana kalau ternyata saya tidak terlalu cerdas". Pemikiran inilah yang membuat mereka merasa minder dan merasa terpuruk karena tidak bisa menyelesaikan soal yang lebih susah.
Hal ini terjadi kebalikannya dengan murid teori Inkremental, murid teori Inkremental menganggap kecerdasan bisa bertambah, sehingga ketika mereka harus menghadapi soal yang lebih sulit mereka akan berpikir bahwa dengan menghadapi soal yang sulit inilah kecerdasan mereka akan bertambah, sehingga menciptakan rasa optimis dalam diri.
Hal yang membedakan lainnya adalah murid inkremental bertujuan untuk pembelajaran, mereka tidak takut belajar hal baru walau mereka akan ditertawakan oleh teman-teman mereka karena terlihat bodoh, mereka tidak peduli akan hal itu karena tujuan mereka adalah belajar sebanyak mungkin. Hal ini berkebalikan dengan murid teori entitas dimana tujuan mereka adalah kinerja, mereka mencoba menyelesaikan soal-soal yang membuat mereka terlihat cerdas dihadapan murid-murid yang lain, mereka takut terlihat bodoh karena belajar hal tidak mereka ketahui, hal inilah yang membuat mereka tidak berkembang, karena takut mencoba hal baru yang akan menjadi bahan tertawaan murid-murid yang lain.
Seperti yang kita tahu pelajaran-pelajaran di Sekolah Dasar itu relatif lebih mudah dibanding pelajaran-pelajaran di Sekolah Menengah. Murid-murid teori entitas yang terbiasa mengerjakan soal-soal yang mudah di Sekolah Dasar mau tidak mau harus menyelesaikan soal-soal Sekolah Menengah yang cenderung lebih sulit, ini membuat mereka merasa gagal karena tidak mampu menyelesaikannya, dan mulai meragukan kecerdasan mereka. Sementara itu murid teori inkremental justru menanggap soal yang lebih sulit itu sebagai tantangan yang menarik, mereka akan mencoba belajar hal baru yang walaupun pada awalnya akan terlihat bodoh tapi mereka yakin mereka akan bisa menyelesaikannya.

Apa yang saya pelajari?

Riset diatas tadi mengubah cara berpikir saya tentang kecerdasan, awalnya saya menganggap kecerdasan adalah suatu hal yang tetap orang yang dari SD cerdas mereka akan cerdas seterusnya begitupun sebaliknya. Tapi setelah membaca buku ini pikiran saya berubah, sekarang saya berpikir justru kecerdasan bisa bertambah caranya adalah dengan belajar hal baru yang mungkin pada awalnya susah bahkan terlihat bodoh tapi seiring berjalannya waktu dan latihan yang sering kecerdasan kita juga akan bertambah. Juga ini mengubah tujuan saya, semasa sekolah dulu tujuan saya adalah terlihat lebih cerdas dari yang lain, sehingga melupakan tujuan pembelajaran, Insya Allah kedepannya saya akan lebih berfokus pada pembelajaran tidak peduli saya terlihat cerdas atau tidak yang penting saya bisa belajar banyak hal.

Kesimpulan

Jika ingin berkembang lupakan lah tujuan kinerja dengan ingin terlihat lebih cerdas dibanding yang lain, tapi fokuslah pada tujuan pembelajaran yang membuat berkembang dari hari ke hari.
Sekian artikel saya kali ini terimakasih sudah membaca dan jangan lupa belajar.



#psikologi #selftheories #buku #rewiew #rewiewbuku #bukuselftheories #rewiewselftheories #rewiewbukuselftheories

Falsafah Moderat

Seorang pelajar yang senantiasa ingin terus belajar

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama