Perjalanan UTBK kehidupan semasa gapyear

     Awal perjalanan saya berniat untuk kuliah dimulai pada bulan Desember 2022, pada saat itu saya ga tau info apa-apa tentang kuliah saya ga tau univ mana yang bagus, jurusan mana yang akan saya ambil, bagaimana cara masuknya, bahkan istilah fakultas pun saya ga tau. saya kira masuk kuliah itu sama seperti masuk sekolah swasta asal ada uang lalu daftar, ternyata ga sesimple itu. untuk universitas swasta memang iya tanpa untuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) itu ga mudah, ada tahap seleksinya mulai dari jalur SNBP, UTBK, hingga mandiri.

    kemudian saya cari tau info setiap jalur-jalurnya, singkatnya karena saya gap year maka saya harus ikut UTBK, tapi karena waktu sekolah saya ga niat belajar bahkan saya ga paham sedikitpun tentang pelajaran sekolah, ditambah teman-teman sekolah saya juga tidak ada yang masuk  PTN, jadi saya ga tau mau mulai belajar darimana.

    Alhamdulillah dengan seizin Allah tiba-tiba teman lama saya mengajak saya untuk gabung ke salah satu platform belajar (Alternatifa), dan saya bilang ok. Disini saya mulai membangun rutinitas belajar untuk masuk PTN, saya sangat bersyukur bisa ketemu platform ini mentor-mentornya sangat bagus, ga hanya diajarin rumus-rumus yang ribet, tapi juga cara belajar, konsep dasar, hingga motivasi untuk tetap percaya diri. Tapi karena disini siswanya terlalu banyak alhasil gaya belajar saya pasif dan sedikit susah untuk memahami suatu konsep, rasanya saya ingin punya kelompok belajar yang lebih kecil agar saya bisa lebih aktif.

    dan Dengan Seizin Allah teman saya tiba-tiba mengajak saya bikin grup untuk belajar UTBK, dan Alhamdulillah saya bisa belajar lebih aktif disini, saya bisa berdiskusi, berbagi latihan soal, berbagi info soal UTBK, dan banyak lagi. alhasil saya punya dua metode pembelajaran yang membantu saya dalam belajar. Pertama, Alternatifa disini saya belajar secara pasif hanya menerima input dan Kedua, grup buatan teman saya yang disana saya belajar lebih aktif banyak berdiskusi sehingga dengan seizin Allah pembelajaran saya lebih optimal dan rasa percaya diri saya juga tinggi.

    kemudian saya mulai mencari jurusan apa dan universitas mana yang saya ambil dan Dengan Seizin Allah saya memilih ITB dan Unsoed program studi Informatika, pertimbangannya adalah saya memilih PTN dengan prodi terbaik untuk pilihan pertama (ITB) dan PTN dengan biaya hidup murah untuk pilihan kedua (Unsoed), jujur awalnya saya ga tau sama sekali dengan Unsoed saya cuma searching google kota dengan biaya hidup murah dan munculah Purwokerto, Solo, hingga Yogya dan saya memilih Purwokerto (tanpa pertimbangan univ). Ketika sosialisasi SNPMB saya kaget ternyata Unsoed berada di urutan ke-14 sebagai PTN yang paling sulit ditembus.

    Dan saya gak menyangka yang dari sekolah saya jarang belajar dan ga berniat untuk kuliah tiba-tiba saya lolos ke PTN top 20 di Indonesia di Fakultas Teknik yang katanya susah untuk lolos, jelas ini diluar kuasa saya. Lebih lanjut lagi ternyata biaya hidup disini lebih murah dari perkiraan saya dan UKTnya lebih murah dari yang saya kira. Jelas ini diluar kuasa saya, saya percaya ini semua Takdir Tuhan yang membawa saya kesini. Semoga kita termasuk orang yang bersyukur, saya sendiri banyak ga tau tentang rahasia alam, Wallahu'alam bishowab.

    

Falsafah Moderat

Seorang pelajar yang senantiasa ingin terus belajar

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama